|
Murid-murid TK Gunung Kidul
|
Kompetensi awal pada
jenjang Sekolah Dasar (SD) mempunyai kualifikasi cukup tinggi terutama dalam
mata pelajaran matematika. Hal ini berimplikasi pada kompetensi yang harus
dikuasai pada jenjang pendidikan dibawahnya yaitu Taman Kanak-kanak (TK). Dengan
demikian akan sering terjadi penyesuaian yang dilakukan oleh guru dalam hal bahan
ajar, materi pelajaran, metode ajar dan alat evaluasi dengan harapan kompetensi
yang dimiliki siswa semakin tinggi.
Pada jenjang pendidikan
TK tidak disebutkan secara eksplisit adanya mata pelajaran matematika. Namun
demikian matematika biasa disebut pelajaran berhitung. Dalam silabus TK untuk materi
area berhitung hanya disebutkan tentang pengenalan bilangan sampai 10, membuat
urutan bilangan dan pengelompokan gambar dengan ciri-ciri tertentu. Namun
sekarang guru memberikan lebih dari yang seharusnya diberikan pada anak TK. Kenyataannya
materi yang diajarkan guru sudah mencapai angka-angka dan bilangan di atas 10
bahkan telah mencapai tahap operasi penjumlahan dan pengurangan sederhana.
Operasi penjumlahan dan pengurangan sederhana dapat disampaikan apabila masih
menggunakan benda-benda atau gambar konkrit sehingga pembelajaran untuk anak
tetap dalam situasi menyenangkan karena masa TK adalah masa bermain. Sehingga bahan
ajar atau Lembar Kerja Siswa seharusnya masih dalam bentuk gambar-gambar.
Tetapi pada kenyataannya, isi bahan ajar tersebut sudah berbentuk simbol-simbol
dan operasi hitung. Hal ini kurang baik dengan perkembangan anak yang masih
belum dapat diajak berpikir secara abstrak. Selain itu dalam pembelajaran guru
seharusnya masih mengkondisikan belajar yang menyenangkan karena semua
aktivitas belajar akan diterima dengan antusias oleh siswa asalkan mereka
menikmati apa yang dilakukan. Dalam hal ini metode pembelajaran menjadi sangat
penting. Guru harus membuat suasana belajar dalam situasi bermain yaitu
misalnya dengan lagu atau permainan yang bersifat edukatif dan mengandung
kompetensi yang akan dicapai.
Hal lain yaitu tentang
alat evaluasi dimana harus dapat mengukur
hasil proses belajar mengajar. Hasil dari evaluasi ini dapat digunakan untuk
mengetahui sejauh mana kompetensi yang telah diperoleh siswa setelah proses pembelajaran berlangsung.
Sebenarnya pada jenjang TK sudah diatur
di dalam model penilaian kelas. Namun aspek-aspek
penilaian yang cukup komplek membuat guru kadang tidak sempat untuk
melaksanakan setiap detail penilaian secara sempurna. Padahal alat evaluasi ini
sebenarnya merupakan kunci ketercapaian dari seluruh rangkaian proses
pembelajaran dan untuk mengetahui bagaimana perkembangan setiap individu siswa.
1. Pembelajaran
di Taman kanak-kanak (TK)
Kegiatan
pembelajaran atau proses belajar mengajar merupakan dua hal yang tidak dapat
dipisahkan. Belajar merupakan suatu proses yang dilakukan oleh seorang individu
atau kelompok individu untuk mencapai suatu pendewasaan atau peningkatan
pengetahuan akan sesuatu. Sedangkan hasil yang dicapai setelah seseorang
belajar adalah peribuhan perilaku yang dapat meliputi pengetahuan, sikap dan
ketrampilan.
Menurut
Masitoh ( 2004 : 16 ) pembelajaran bagi anak TK mempunyai kekhasan tersendiri. Kegiatan
pembelajaran di TK mengutamakan bermain sambil belajar dan juga belajar sambil
bermain. Anak TK cenderung tidak membedakan
bermain dan belajar asalkan hal yang dilakukannya sesuai dengan apa yang
diharapkannya (Prasojo,2010:5). Dengan demikian secara otomatis bermain dapat
menjadi motivasi bagi anak untuk dapat mengetahui sesuatu dan mengembangkan
kemampuannya secara alamiah.
Bermain pada
dasarnya lebih mementingkan proses daripada sebuah hasil. Menurut Froebel,
bermain sebagai bentuk kegiatan belajar di TK adalah bermain kreatif dan
menyenangkan. Dalam bermain anak diajak untuk dapat mengeksplorasi objek-objek
dan pengalaman sehingga bermain dapat juga mengintegrasikan semua kemampuan
anak. Maka anak dapat membangun pengetahuannya sendiri, hal ini menurut Piaget
siswa akan mengalami proses asimilasi pada struktur kognitifnya tentang apa
yang telah ada dan apa yang baru saja diterimanya secara alamiah.
Berdasarkan
paparan di atas dapat disimpulkan pembelajaran di TK merupakan proses interaksi
antara siswa dan guru, siswa dengan siswa dan siswa dengan lingkungannya untuk
mencapai tujuan yaitu perubahan tingkah laku yang meliputi pengetahuan, sikap
dan ketrampilan. Proses pembelajaran di TK lebih bersifat menyenangkan dan
berorientasi bermain.
2. Hakikat
Pembelajaran Matematika di TK
Pembelajaran di TK merupakan proses interaksi antara siswa dan guru,
siswa dengan siswa dan siswa dengan lingkungannya untuk mencapai tujuan yaitu
perubahan tingkah laku yang meliputi pengetahuan, sikap, ketrampilan dan proses
Matematika. Proses pembelajaran di TK lebih bersifat menyenangkan dan
berorientasi bermain serta lebih mengutamakan proses daripada hasil.
Kegiatan
matematika untuk anak usia dini merupakan suatu proses untuk mengembangkan
kemampuan berpikir nalar dan mendorong siswa untuk mampu mengembangkan daya
intelektualitas yang dimiliki untuk dapat menumbuhkan cara berpikir dan
perilaku yang positif sedini mungkin.
a. Prinsip-prinsip
pembelajaran matematika di TK
1)
Prinsip Kurikulum Matematika di TK
Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan
pengaturan tentang kompetensi yang dibakukan dan cara pencapaiannya disesuaikan
dengan keadaan dan kemampuan daerah. Kurikulum TK ditekankan pada pemberian
rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan
rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Ruang lingkup kurikulum TK meliputi aspek perkembangan sebagai
berikut :
a)
Moral dan
nilai-nilai agama
b)
Sosial,
emosional dan kemandirian
c)
Kognitif
d) Fisik/Motorik
e)
Seni
Pada
area matematika siswa diajak mengenali konsep sederhana matematika seperti
membilang, mengurutkan, membuat konsep permasalahan sehingga mampu memecahkan
masalah dalam kehidupan sehari-hari.
2)
Prinsip Pembelajaran Matematika di
TK
Memperhatikan tingkat perkembangan,
kebutuhan, minat dan karakteristik anak, mengintegrasikan kesehatan, gizi,
pendidikan, pengasuhan, dan perlindungan. Pembelajaran dilaksanakan melalui
bermain. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara bertahap, berkesinambungan, dan
bersifat pembiasaan. Proses pembelajaran bersifat aktif, kreatif, interaktif,
efektif, dan menyenangkan.Proses pembelajaran berpusat pada anak.
3)
Prinsip Penilaian Pembelajaran di
TK
Penilaian adalah proses pengumpulan dan
pengolahan informasi untuk menentukan tingkat pencapaian perkembangan anak yang
mencakup:
a) Teknik Penilaian
Pengamatan, penugasan, unjuk kerja,
pencatatan anekdot, percakapan/dialog, laporan orang tua, dan dokumentasi hasil
karya anak (portofolio), serta deskripsi profil anak.
b) Lingkup
Mencakup seluruh tingkat pencapaian
perkembangan peserta didik dan data tentang status kesehatan, pengasuhan, dan
pendidikan.
b. Standar
pembelajaran Matematika di TK
1) Standar
Isi Pembelajaran Matematika di TK
Matematika di TK
termasuk ke dalam pengembangan kemampuan dasar kognitif. Cakupan
pembelajarannya sebagaimana tercantum dalam standar isi KTSP Depdiknas (2007)
adalah mempersiapkan peserta didik secara akademik memasuki SD dan MI dengan
menekankan pada penyiapan kemampuan berlogika melalui pra berhitung yang harus
dilaksanakan secara hati-hati, tidak memaksa, dan menyenangkan sehingga anak
menyukai belajar.
Standar
kompetensi dan kompetensi dasar tercantum dalam standar isi KTSP Depdiknas
(2007). Standar kompetensi yang diharapkan dicapai adalah anak mampu mengenal
dan memahami berbagai konsep sederhana dalam kehidupan sehari-hari dan dapat
memecahkan masalah sederhana dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan kompetensi
dasar yang dharapkan dicapai oleh anak adalah anak mampu mengenal berbagai
konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari.
2) Standar
Proses Pembelajaran Matematika di TK
Proses
pembelajaran di TK lebih ditekankan pada kegiatan bermain. Program bermain bagi
anak usia pra sekolah perlu dirancang secara teratur dan sistematis. Maka
sebelum suatu kegiatan bermain dilaksanakan perlu disusun suatu bentuk
perencanaan untuk dapat membantu pendidik dalam mengarahkan dan mengoptimalkan
kegiatan bermain anak sehingga memperoleh hasil perkembangan yang optimal.
Dengan perencanaan kegiatan bermain, pendidik dapat menyusun dan mengatur serta
memperkirakan kemampuan dasar anak sebagai tujuan yang akan dicapai, bentuk dan
langkah kegiatan bermain termasuk di dalamnya pemilihan dan penggunaan metode,
materi dan media permainan yang sesuai, serta bentuk dan kegiatan penilaian
yang akan dilakukan, baik terhadap proses kegiatan bermain maupun terhadap
perkembangan anak (Depdiknas, 2005).
Perencanaan kegiatan bermain anak melewati
beberapa tahap, yaitu sebagai berikut.
a)
Pemilihan dan
Penjabaran Tema
Pada pemilihan
tema supaya pembelajaran lebih bermakna dilakukan melalui pembahasan tema.
Untuk memilih tema, perlu memperhatikan lingkungan anak yang diambil mulai dari
lingkungan terdekat anak. Tema dapat dipilih oleh guru disesuaikan dengan minat
dan kebutuhan anak. Kemudian tema dikembangkan lebih lanjut oleh guru menjadi
program kegiatan bermain anak. Tema perlu dijabarkan ke dalam sub-sub tema agar
pembahasan tidak terlalu luas.
b)
Memilih kegiatan-kegiatan bermain yang sesuai
dengan tema yang terpilih
Kegiatan
bermain yang dipilih disesuaikan dengan tema dan dilakukan untuk mengembangkan
berbagai aspek perkembangan anak.
c)
Mempersiapkan
lingkungan bermain yang sesuai dengan kegiatan bermain
Guru perlu
membuat rencana persiapan penataan lingkungan bermain anak. Dengan penataan
lingkungan main akan didapatkan tempat yang sesuai dengan kegiatan bermain yang
dipilih serta anak akan mendapatkan kesempatan memilih permainan yang disukainya.
d)
Membuat
administrasi kegiatan bermain
Dalam hal ini
dikenal beberapa tahap yaitu perencanaan tahunan, perencanaan mingguan dan
perencanaan harian
4)
Metode, Model dan macam-macam
Strategi Pembelajaran di TK
Siswa TK masih
mempunyai dunianya sendiri, hal ini membuat kadang mereka asyik melakukan
kegiatannya sendiri saat pembelajaran berlangsung. Maka guru menjadi kunci
untuk mengkondisikan pembelajaran agar siswa tetap merasa tertarik dengan apa
yang disampaikan oleh guru. Ini menjadikan guru juga harus memilih suatu metode
pembelajarn yang tepat untuk pembelajaran di TK. Ada beberapa metode
pembelajaran untuk anak TK, dimana pembelajarannya itu haruslah menantang dan
menyenangkan, mengandung unsure bermain, bergerak, bernyanyi dan belajar. Beberapa
metode yang sering digunakan dalam pembelajaran di TK antara lain Circle time,
Sistem kalender, show and Tell, small Project, big Team, Kunjungan, Permainan,
Bercerita, bercakap-cakap, Tanya jawab, karya wisata, demonstrasi, sosiodrama
dan bermain peran..